Algoritma dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu pseudocode (teknik penulisan algoritma seperti struktur bahasa inggris)dan flowchart (teknik visual). Pseudocodeadalah penyajian algoritma dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dan juga sering disebut sebagai outline dari sebuah program komputer. Sedangkah flowchart merupakan alur penulisan algoritma menggunakan simbol-simbol gambar yang dihubungkan dengan tanda panah sebagai penanda alur suatu proses.
Pengertian flowchart
Flowchart atau bagan alur adalah diagram yang menampilkan langkah-langkah dan keputusan untuk melakukan sebuah proses dari suatu program. Setiap langkah digambarkan dalam bentuk diagram dan dihubungkan dengan garis atau arah panah.
Flowchart berperan penting dalam memutuskan sebuah langkah atau fungsionalitas dari sebuah proyek pembuatan program yang melibatkan banyak orang sekaligus. Selain itu dengan menggunakan bagan alur proses dari sebuah program akan lebih jelas, ringkas, dan mengurangi kemungkinan untuk salah penafsiran. Penggunaan flowchart dalam dunia pemrograman juga merupakan cara yang bagus untuk menghubungkan antara kebutuhan teknis dan non-teknis.
Sebelum lanjut saya mau memberitahu sesuatu nih, kamu dapat memperdalam pengetahuan kamu mengenai flowchart di Dicoding loh. Materi ini dapat kamu temukan dan kamu pelajari di Memulai Dasar Pemrograman untuk Menjadi Pengembang Software.
Fungsi flowchart
Fungsi utama dari flowchart adalah memberi gambaran jalannya sebuah program dari satu proses ke proses lainnya. Sehingga, alur program menjadi mudah dipahami oleh semua orang. Selain itu, fungsi lain dari flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian prosedur agar memudahkan pemahaman terhadap informasi tersebut.
Jenis flowchart
Flowchart sendiri terdiri dari lima jenis, masing-masing jenis memiliki karakteristik dalam penggunaanya. Berikut adalah jenis-jenisnya:
- Flowchart dokumen
Pertama ada flowchart dokumen (document flowchart) atau bisa juga disebut dengan paperwork flowchart. Flowchart dokumen berfungsi untuk menelusuri alur form dari satu bagian ke bagian yang lain, termasuk bagaimana laporan diproses, dicatat, dan disimpan. - Flowchart program
Selanjutnya kita akan membahas flowchart program. Flowchart ini menggambarkan secara rinci prosedur dari proses program. Flowchart program terdiri dari dua macam, antara lain: flowchart logika program (program logic flowchart) dan flowchart program komputer terinci (detailed computer program flowchart). - Flowchart proses
Flowchart proses adalah cara penggambaran rekayasa industrial dengan cara merinci dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. - Flowchart sistem
Yang keempat ada flowchart sistem. Flowchart sistem adalah flowchart yang menampilkan tahapan atau proses kerja yang sedang berlangsung di dalam sistem secara menyeluruh. Selain itu flowchart sistem juga menguraikan urutan dari setiap prosedur yang ada di dalam sistem. - Flowchart skematik
Terakhir ada flowchart skematik. Flowchart ini menampilkan alur prosedur suatu sistem, hampir sama dengan flowchart sistem. Namun, ada perbedaan dalam penggunaan simbol-simbol dalam menggambarkan alur. Selain simbol-simbol, flowchart skematik juga menggunakan gambar-gambar komputer serta peralatan lainnya untuk mempermudah dalam pembacaan flowchart untuk orang awam.
Simbol flowchart
Pada dasarnya simbol-simbol dalam flowchart memiliki arti yang berbeda-beda. Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan dalam proses pembuatan flowchart.
Simbol-simbol di atas memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Ada yang berfungsi untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol lainnya seperti simbol flow, on-page dan off-page reference. Selain itu ada juga simbol yang berfungsi untuk menunjukan suatu proses yang sedang berjalan, dan yang terakhir terdapat simbol yang berfungsi untuk memasukan input dan menampilkan output.
Contoh flowchart
Untuk membuat sebuah flowchart sederhana kamu diharuskan untuk mengetahui setiap simbol dan juga fungsinya. Nah, di bawah ini saya akan memberikan sebuah contoh flowchart sederhana untuk menentukan apakah bilangan yang dimasukan ganjil atau genap. Berikut adalah contohnya:
Pembahasan:
- Pertama pengguna menginput data yang berupa nilai dari bilangan bulat.
- Kemudian nilai yang dimasukan diproses dengan cara dibagi dengan angka 2.
- Jika sisa bagi sama dengan 0 berarti bilangan yang dimasukan adalah bilangan genap.
- Jika sisa bagi tidak sama dengan 0 berarti bilangan yang dimasukan adalah bilangan ganjil.
- Selesai.
Kesimpulan
Jadi kamu sudah mengerti bukan apa itu flowchart? Dengan menggunakan flowchart kamu dapat lebih mudah untuk menjelaskan proses berjalannya suatu program, karena fungsi dari flowchart adalah untuk menjabarkan proses-proses yang berjalan menggunakan simbol. Flowchart ini juga dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi tentang program kepada orang lain.
Definisi Algoritma Pseudocode
pseudocode merupakan kode semua yang digunakan untuk menulis algoritma secara sederhana, terstruktur sehingga mudah dipahami.
Akan tetapi, algoritma pseudocode tidak masuk dalam kategori bahasa pemrograman. Karena tidak memiliki aturan dalam penulisan.
Algoritma pseudocode ini hanya berfungsi sebagai alat pembantu agar siapa pun bisa mendapat gambaran tentang alur program yang akan dibuat dan dengan mudah memahaminya.
Ciri-ciri Algoritma Pseudocode
Seperti yang sudah Mamikos jelaskan, algoritma pseudocode bukanlah bahasa pemrograman.
Maka dari itu, untuk dapat membedakannya dengan bahasa pemrograman yang lain, berikut adalah ciri-ciri dari algoritma pseudocode:
- Menggunakan bahasa yang sederhana.
- Tidak memiliki aturan tertentu dalam penulisan.
- Memiliki notasi yang bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.
- Menggunakan simbol atau sintaksis dari suatu program (contoh: ←, <, >, <=, >=).
- Ditulis sesuai urutan suatu kejadian atau permasalahan.
- Berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah.
Fungsi Algoritma Pseudocode
Mamikos sudah menuliskan bahwa fungsi algoritma psudocode adalah sebagai alat pembantu untuk memahami garis besar suatu alur program.
Akan tetapi, ada juga beberapa fungsi algoritma pseudocode lainnya, yaitu sebagai berikut:
- Sebagai alat dokumentasi.
- Mempermudah proses penerjemahan untuk menjadi suatu bahasa pemrograman.
- Sebagai alat untuk menemukan ide tanpa harus memikirkan implementasi.
- Mempermudah pengembangan aplikasi yang sedang dibuat.
Cara Menulis Algoritma Pseudocode
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam menulis algoritma pseudocode tidak dibutuhkan aturan yang pasti.
Walau begitu, kamu tetap harus menulisnya secara runut dan logis. Maka dari itu, berikut adalah cara menulis algoritma pseudocode:
1. Spesifik dan Konsisten
Hal pertama yang harus dilakukan saat menulis algoritma pseudocode adalah menulis secara spesifik dan konsisten.
Kamu harus memperhatikan setiap huruf kapital dan huruf kecil yang membedakan antara notasi dan komponen yang akan dinotasikan.
2. Menggunakan Indentasi
Hal selanjutnya yang perlu dilakukan saat menulis algoritma pseudocode adalah menggunakan indentasi.
Beberapa contoh indentasi adalah IF, FOR, WHILE, dan sebagainya.
Indentasi ini akan sangat berpengaruh bagi beberapa bahasa pemrograman, contohnya Python.
3. Sederhana
Dan hal yang terakhir dan harus kamu pertimbangkan saat menulis algoritma pseudocode adalah menulis dengan sederhana.
Hal ini disebabkan algoritma pseudocode bertujuan untuk memudahkan proses pemrograman.
Jadi, kamu harus menulisnya dengan sederhana agar lebih mudah diterjemahkan menjadi kode program.
Struktur Algoritma Pseudocode
Ada beberapa struktur atau susunan dalam penulisan algoritma pseudocode, yaitu sebagai berikut:
- Judul = berisi judul algoritma yang hendak ditulis seorang programmer.
- Deklarasi = berisi keterangan (variabel atau konstanta) yang digunakan dalam penulisan algoritma.
- Implementasi = berisi segala proses kondisional, perulangan, dan sebagainya.
Contoh-contoh Algoritma Pseudocode dalam Kehidupan Sehari-hari
Baik secara sadar maupun tidak, ternyata ada banyak contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari loh!
Berikut adalah beberapa contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari sederhana yang mungkin pernah kamu temukan.
Contoh 1
Kalau kamu masih kesulitan untuk memahami konsep algoritma pseudocode ini, cobalah perhatikan contoh representasinya berikut ini:
- Buka kemasan mi instan
- Rebus air di panci
- Masukkan mi instan
- Aduk hingga mengembang dan matang
- Masukkan ke dalam piring atau mangkuk
- Tuangkan bumbu
- Aduk hingga rata
- Selesai
Di atas merupakan salah satu contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kamu tulis seperti kode-kode di contoh sebelumnya.
Secara sederhana dan awam, contoh di atas merepresentasikan contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh 2
Representasi contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari lainnya adalah sebagai berikut:
- Mendidihkan air
- Menuangkan kopi bubuk ke dalam gelas
- Menuangkan air mendidih ke dalam gelas
- Menambahkan gula dan susu
- Aduk hingga rata
- Selesai
Contoh 3
Coba amati representasi contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari yang satu ini.
Menurutmu, bagaimana kamu harus menuliskannya dalam algoritma pseudocode?
- Amati telur-telur di pasar
- Jika kecil, letakkan kembali
- Jika retak, letakkan kembali
- Jika besar, masukkan ke keranjang
- Jika mulus, masukkan ke keranjang
- Bayar harga telur
- Selesai
Contoh 4
Amati kembali representasi contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari berikut ini!
Bayangkan kamu menulis algoritma pseudocode untuk hal yang satu ini:
- Pelanggan menghubungi customer service
- Jika ada masalah, sambungkan ke manajer
- Jika tidak ada masalah, customer service harus membantu pelanggan
- Jika pelanggan puas, pelayanan selesai
- Jika pelanggan tidak puas, sambungkan ke manajer
- Selesai
Contoh 5
Setelah kamu mendapat sedikit gambaran tentang contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari coba perhatikan contohnya di atas!
Contoh di atas menunjukkan salah satu contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari berupa lampu lalu lintas.
Dapat kamu pahami bahwa dalam algoritma pseudocode ini memberikan gambaran warna-warna dalam lampu lalu lintas.
Kemudian, terdapat hal-hal yang akan terjadi jika lampu lalu lintas tersebut berubah-ubah warna.
Contoh 6
Kalau salah satu contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari di atas merupakan algoritma pseudocode untuk penjumlahan.
Salah satu contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari ini cukup sering ditemukan, terutama dalam kalkulator, ponsel, dan aplikasi berhitung lainnya.
Mungkin kamu juga membuat algoritma pseudocode ini untuk mempermudah perhitungan hasil daganganmu.
Contoh 7
Nah, kalau contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari yang satu ini biasa digunakan oleh para guru saat mengisi nilai rapor.
Seperti yang bisa kamu pahami dari contoh di atas, tertulis bahwa jika nilai seorang murid sama dengan atau di atas 60, maka ia akan lulus.
Sementara jika tidak, ia tidak akan lulus.
Contoh 8
Untuk contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari selanjutnya adalah seperti di atas.
Apakah kamu bisa mengetahui maksud dari salah satu contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari tersebut?
Ya, contoh di atas menuliskan tentang keterangan nilai yang didapat. Biasanya ini digunakan oleh para guru dan dosen saat sedang menilai.
Dapat kamu lihat bahwa keterangan untuk nilai A adalah “Sangat Baik”, B adalah “Baik”, C adalah “Cukup”, D adalah “Kurang”, dan E atau F adalah “Gagal.”
Contoh 9
Dan contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari yang terakhir adalah yang seperti bisa kamu pelajari di atas.
Untuk contoh-contoh algoritma pseudocode dalam kehidupan sehari-hari yang terakhir ini merupakan algoritma pseudocode untuk menjadi ukuran baju.
Mungkin kamu pernah melihat toko pakaian yang menggunakan bantuan komputer saat mencari ukuran baju untuk pelanggan.
Nah, saat menuliskan algoritma pseudocode, seperti inilah kira-kira tampilannya.
Kriteria Algoritma yang Baik
- Mempunyai logika yang tepat untuk memecahkan masalah
- Menghasilkan output yang benar dalam waktu yang singkat
- Ditulis dalam bahasa baku terstruktur sehingga tidak menimbulkan arti ganda
- Ditulis dengan format baku sehingga mudah diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman
- Semua operasi didefinisikan dengan jelas dan berakhir sesudah sejumlah langkah
Pemrograman Terstruktur
Pemrograman terstruktur adalah pola penyusunan program komputer hanya dengan menggunakan tiga struktur kontrol, yaitu :
- Squence : merupakan urutan pengerjaan dari perintah/statement pertama sampai dengan perintah/statement terakhir. Pada umumnya bahasa pemrograman memiliki squence mulai dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan (top-down)
- Selection : struktur kontrol selection adalah penggambaran sebuah kondisi dan pilihan diantara dua aksi. Statement pertama akan dikerjakan, jika kondisi benar, jika tidak maka akan mengerjakan perintah setelah keyword (else).
- Repetition : merupakan perintah untuk melakukan pengulangan dengan kondisi tertentu
Dasar Pemrograman
Pemrograman memiliki delapan operasi dasar, diantaranya adalah :
- Membaca data (input)
- Menampilkan data (output)
- Melakukan perhitungan aritmatika (compute)
- Memberikan nilai ke suatu identifier (store)
- Membandingkan dan memilih (compare)
- Melakukan pengulangan (loop)
- Array
- Function